Dalam dunia branding, memahami target market adalah kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Kesalahan dalam menentukan target market dapat mengakibatkan strategi branding yang tidak efektif dan sia-sia. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan detail siapa yang ingin Anda jangkau dengan brand Anda.
Apa Itu Brand Persona?
Salah satu cara untuk memahami target market dengan lebih baik adalah dengan membuat brand persona. Brand persona adalah simulasi dari mayoritas target market Anda, yang dipersonifikasikan dengan detail demografis, psikografis, dan perilaku.
Dengan membuat brand persona, Anda dapat memvisualisasikan target market Anda dan memahami kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai mereka.
Contoh Brand Persona Berbagai Brand Terkenal
Berikut adalah beberapa contoh Brand Persona dari berbagai merek terkenal:
1. Nike
Nike adalah produsen peralatan olahraga beserta apparelnya yang dikenal sebagai salah satu yang terbesar di dunia. Nike ingin membuat penggunanya merasa sebagai atlit yang serius karena menggunakan produk nike yang juga digunakan oleh banyak atlit terbaik dunia.
- Demografis: Pria dan wanita berusia 18-45 tahun, dengan pendapatan menengah ke atas.
- Psikografis: Aktif, sporty, dan peduli dengan kesehatan.
- Perilaku: Suka berolahraga, mengikuti tren fashion terbaru, dan aktif di media sosial.
2. Apple
Produsen teknologi paling inovatif di dunia ini terkenal dengan produk smartphone, laptop, tablet, dan lainnya. Apple dikenal sebagai brand yang menghargai kualitas dan pengguna apple dianggap memiliki status sosial yang elit atau profesional.
- Demografis: Pria dan wanita berusia 25-55 tahun, dengan pendapatan tinggi.
- Psikografis: Kreatif, inovatif, dan berpikiran maju.
- Perilaku: Menghargai desain yang bagus, teknologi canggih, dan produk berkualitas tinggi.
3. Gojek
Aplikasi karya anak bangsa ini ingin menjadikan aplikasi terlengkap yang mendukung produktifitas penggunanya dari mulai transportasi hingga layanan pesan antar. Pengguna gojek adalah orang-orang yang menghargai waktu dan menginginkan solusi yang praktis untuk aktifitas sehari-hari.
- Demografis: Pria dan wanita berusia 18-45 tahun, dengan pendapatan menengah.
- Psikografis: Praktis, sibuk, dan ingin menghemat waktu.
- Perilaku: Sering menggunakan ojek online, layanan pesan antar makanan, dan pembayaran digital.
4. Wardah
Pengguna brand Wardah adalah seorang muslimah dan profesional muda yang berasal dari kelas menengah ke atas. Dia berpendidikan tinggi, modern, dan peduli dengan penampilannya. Dia mencari produk kosmetik halal yang berkualitas tinggi, aman, dan sesuai dengan nilai-nilainya. Dia juga ingin produk yang mudah didapatkan dan harganya terjangkau.
- Demografis: Wanita berusia 18-35 tahun, berhijab, dan beragama Islam.
- Psikografis: Cantik, religius, dan ingin tampil menarik.
- Perilaku: Mencari produk kosmetik halal yang berkualitas tinggi dan terjangkau.
5. Eiger
Persona brand Eieger memiliki passion terhadap alam dan senang menghabiskan waktu luangnya dengan melakukan kegiatan outdoor seperti pendakian gunung, camping, dan hiking. Dia adalah seorang yang aktif, adventurous, dan selalu ingin menantang diri sendiri. Nyaman menggunakan produk-produk outdoor yang berkualitas tinggi, tahan lama, dan ramah lingkungan.
- Demografis: Pria dan wanita berusia 20-45 tahun, yang menyukai kegiatan outdoor.
- Psikografis: Petualang, menyukai alam, dan peduli dengan lingkungan.
- Perilaku: Sering melakukan pendakian gunung, camping, dan kegiatan outdoor lainnya.
Tips Membuat Brand Persona Agar Tepat Sasaran
Berikut adalah beberapa tips untuk membuat brand persona:
- Lakukan riset pasar: Kumpulkan data tentang target market Anda, seperti usia, jenis kelamin, pendapatan, minat, dan kebiasaan mereka.
- Wawancarai target market Anda: Bicaralah dengan target market Anda untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan nilai-nilai mereka.
- Buat profil persona: Buatlah profil yang detail tentang persona Anda, termasuk nama, usia, pekerjaan, minat, dan sebagainya.
- Gunakan persona Anda untuk membuat strategi branding: Gunakan persona Anda untuk membuat pesan, konten, dan strategi marketing yang lebih efektif.
Penting untuk dicatat bahwa brand persona tidak selalu harus fiksi. Anda dapat membuat brand persona berdasarkan orang yang nyata, seperti influencer atau pelanggan setia Anda.