Kita Kita Advertising

Let's Talk :  +6281237541661

brand positioning

Brand Positioning: Rahasia UMKM Jadi “Top of Mind”

Ingin Brand Positioning Anda menjadi Top of Mind? Sebagai pelaku UMKM, Anda harus memikirkan untuk membuat merek Anda begitu unik dan berkesan sehingga konsumen langsung ingat ketika memikirkan produk atau layanan dalam kategori tertentu.

Apa itu Brand Positioning?

Brand positioning adalah cara sebuah merek menempatkan dirinya di benak konsumen sehingga mudah diingat karena berbeda dari kompetitor.

Semisal, jika seseorang sedang mencari smartphone yang kameranya bagus dan yang pertama kali terlintas dalam pikiran mereka adalah iPhone, maka iPhone dianggap sebagai “top of mind” sebagai rajanya kamera di pasar smartphone walaupun harganya termasuk tinggi.

Sedangkan jika mau cari yang spek tinggi dan murah, ada jargon “Mending Xiaomi” untuk orang-orang yang suka membandingkan harga dan spesifikasi karena dana yang terbatas.

Dari 2 contoh brand smartphone ini, iPhone memiliki brand positioning sebagai smartphone camera, sedangkan Xiaomi memiliki brand positioning sebagai smartphone “best value” karena harga dan spesifikasi yang tinggi.

Mengapa Brand Positioning Penting untuk UMKM?

Ada beberapa alasan mengapa Anda harus memikirkan brand positioning antara lain :

  1. Membedakan Diri: Dalam persaingan bisnis yang ketat, terutama untuk UMKM, memiliki positioning yang kuat akan membuat Anda menonjol dari ribuan merek lainnya.
  2. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan: Ketika konsumen merasa merek Anda memenuhi kebutuhan mereka dengan cara yang unik, mereka cenderung menjadi pelanggan setia.
  3. Memperkuat Citra Merek:Positioning yang kuat akan membangun citra merek yang positif dan konsisten di mata konsumen.
  4. Meningkatkan Penjualan: Konsumen lebih cenderung memilih merek yang spesifik dengan kebutuhan mereka.

Rahasia UMKM Jadi “Top of Mind”

Berikut rahasia merek Anda jadi Top of Mind:

1. Kenali Target Pasar

a. Siapa Konsumen Ideal Anda?

Pahami demografi, psikologis dan perilaku mereka. Berikut ini adalah pengertian sederhana demografis dan psikologis (psikografi)

Contoh Demografi

  1. Usia: Rentang usia yang paling tertarik dengan produk atau layanan Anda.
  2. Jenis Kelamin: Apakah produk Anda lebih menarik bagi pria atau wanita, atau keduanya?
  3. Pendidikan: Tingkat pendidikan yang umumnya dimiliki oleh target pasar.
  4. Pekerjaan: Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh target pasar.
  5. Pendapatan: Tingkat pendapatan yang dimiliki oleh target pasar.
  6. Lokasi: Wilayah geografis tempat target pasar tinggal.

Contoh Psikografi

  1. Nilai-nilai: Apa nilai-nilai prinsip yang penting bagi mereka (misalnya, kualitas, keaslian, kenyamanan)?
  2. Gaya hidup: Bagaimana mereka menghabiskan waktu luang mereka?
  3. Minat: Apa minat dan hobi mereka?
  4. Kepribadian: Bagaimana karakteristik kepribadian mereka (misalnya, ekstrovert, introvert, perfeksionis)?

Perilaku

  1. Kebiasaan belanja: Bagaimana mereka mencari informasi tentang produk dan melakukan pembelian?
  2. Preferensi merek: Merek apa yang mereka sukai dan mengapa?
  3. Saluran distribusi: Di mana mereka biasanya membeli produk serupa?
  4. Frekuensi pembelian: Seberapa sering mereka membeli produk atau layanan serupa?

b. Apa Kebutuhan dan Keinginan Mereka?

Setelah memahami demografi, psikologis dan perilaku konsumen ideal, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan mereka. Seperti:

  1. Apa masalah yang mereka hadapi? Produk atau layanan Anda dapat menjadi solusi bagi masalah yang mereka alami.
  2. Apa yang mereka harapkan dari produk atau layanan? Anda harus menyediakan Fitur atau manfaat yang paling mereka cari.
  3. Apa yang memotivasi mereka untuk membeli? Anda mampu membuat mereka tertarik untuk mencoba produk atau layanan baru Anda.

2. Temukan Unique Selling Proposition (USP)

Apa yang membuat merek Anda berbeda?

Setiap bisnis ingin menonjol dari para pesaingnya.

Nah, Unique Selling Proposition atau USP ini yang membuat merek Anda beda dari yang lain.

Seperti sidik jari, setiap merek punya keunikannya sendiri.

Pertanyaan pentingnya adalah…

Apa yang membuat produk atau jasa Anda berbeda?

Mungkin bahan baku yang organik, metode pembuatan yang istimewa, atau layanan pelanggan yang luar biasa.

Temukan keunggulan ini dan pilih salah satu, karena inilah yang akan membuat konsumen memilih Anda daripada merek lain.

Apa manfaat yang ditawarkan kepada konsumen?

Setelah Anda menemukan keunikan merek Anda, langkah selanjutnya adalah memikirkan manfaat apa yang akan didapat konsumen jika memilih produk atau jasa Anda.

Fokuslah pada manfaat yang paling penting bagi target pasar Anda.

Misalnya, jika Anda menjual sepatu olahraga, jangan hanya bilang “sepatu olahraga”.

Jelaskan manfaatnya, seperti “sepatu olahraga yang ringan, nyaman, dan mendukung performa terbaik saat berolahraga“.

3. Kembangkan Value Proposition

Apa nilai yang Anda tawarkan?

Bukan hanya produk atau layanan, tetapi juga pengalaman yang Anda berikan kepada konsumen.

Misalnya, sebuah toko buku mungkin tidak hanya menjual buku, tetapi juga menawarkan ruang yang nyaman untuk membaca, acara bedah buku, atau komunitas pecinta buku.

Dengan memberikan nilai lebih ini, kita tidak hanya membuat produk atau jasa kita lebih menarik, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.

4. Konsisten dalam Komunikasi

Pesan yang Jelas

Setiap pesan yang Anda sampaikan harus jelas dan mudah dipahami. Jangan membuat konsumen bingung dengan pesan yang berbeda-beda.

Misalnya, kalau merek Anda adalah produk makanan organik, maka setiap pesan Anda harus menekankan pada kualitas organik, bahan alami dan sehat.

Visual yang Kuat

Pepatah mengatakan “Sebuah gambar bermakna seribu kata”

Hal ini berlaku juga untuk di dunia branding.

Logo, warna dan desain yang unik dan menarik akan membuat merek Anda mudah diingat.

Bayangkan logo Coca-Cola yang berwarna merah dan memiliki tulisan yang khas.

Setiap kali melihat logo itu, kita langsung tahu itu adalah Coca-Cola.

Bahasa yang Sederhana

Jangan menggunakan kata-kata yang terlalu sulit atau jargon yang hanya dipahami oleh segelintir orang. Gunakan bahasa yang sehari-hari dan mudah dipahami oleh target pasar Anda. Misalnya, jika target pasar Anda adalah anak muda, gunakan bahasa yang gaul dan kekinian.

5. Bangun Hubungan Baik dengan Pelanggan

Membangun hubungan baik dengan pelanggan adalah fondasi utama kesuksesan bisnis yang berkelanjutan.

Kuncinya terletak pada pelayanan pelanggan yang prima, ditandai dengan respon yang cepat dan profesional terhadap setiap pertanyaan atau keluhan yang diajukan.

Lebih dari sekadar layanan, menciptakan komunitas di sekitar merek dapat memperdalam keterlibatan pelanggan, membangun rasa memiliki dan loyalitas.

Untuk mempertahankan hubungan jangka panjang, program loyalitas yang menawarkan reward bagi pelanggan setia terbukti efektif dalam menjaga kepuasan dan mendorong pembelian berulang

6. Manfaatkan Media Sosial

Media sosial sebagai sebuah pasar yang sangat ramai. Di sini, jutaan orang berlalu-lalang setiap hari.

Untuk menarik perhatian mereka dan mengajak mereka untuk membeli produk atau jasa, Anda perlu memiliki sebuah “toko” yang menarik di pasar tersebut.

Nah, toko adalah akun media sosial yang dapat dimanfaatkan.

Platform yang Tepat

Pilih platform media sosial yang sesuai dengan target pasar Anda. Tidak semua pasar cocok untuk semua jenis produk. Begitu juga dengan media sosial. Ada banyak sekali platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan Twitter.

Penting untuk memilih platform yang sesuai dengan target pasar Anda. Misalnya, jika target pasar Anda adalah anak muda, maka TikTok dan Instagram mungkin lebih cocok. Sedangkan jika target pasar kita adalah ibu rumah tangga, Facebook bisa menjadi pilihan yang baik.

Konten yang Relevan

Buat konten yang menarik dan bermanfaat.

Konten yang menarik dan bermanfaat akan membuat followers Anda betah berlama-lama di toko Anda.

Anda bisa membuat berbagai macam konten, seperti:

  1. Postingan gambar: Foto produk, behind the scenes, atau infografis yang menarik.
  2. Video: Video pendek yang menghibur atau edukatif.
  3. Artikel: Tulisan yang memberikan informasi atau tips yang bermanfaat.
  4. Stories: Cerita singkat yang lebih personal dan interaktif.

Interaksi

Ajak Followers- Anda Ngobrol!

Bayangkan media sosial sebagai sebuah pesta besar.

Anda sudah menyiapkan makanan dan minuman yang enak, dekorasi yang menarik, tapi pestanya jadi sepi kalau tidak ada yang mau ngobrol, kan? Sama halnya dengan akun media sosial Anda.

Anda sudah membuat konten yang keren, tapi kalau tidak ada interaksi, akun Anda akan terasa sepi dan kurang hidup.

7. Ukur dan Evaluasi

Ibarat Anda sedang bercocok tanam. Setelah menanam benih, Anda tentu ingin tahu apakah tanaman Anda tumbuh dengan baik atau tidak. Untuk mengetahuinya, Anda perlu memantau pertumbuhan tanaman Anda secara berkala. Sama halnya dengan media sosial, kita perlu memantau dan menganalisis kinerja akun kita agar tahu apa yang sudah kita lakukan dengan baik dan apa yang perlu diperbaiki.

  1. Metrik yang Tepat: Pantau metrik seperti brand awareness, engagement dan penjualan.
  2. Analisis: Lakukan analisis secara berkala untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki.

Semisal, Anda memiliki akun Instagram untuk menjual produk makanan sehat. Setelah beberapa bulan menjalankan akun, Anda melakukan analisis dan menemukan bahwa postingan resep makanan yang disertai foto makanan yang menarik mendapatkan engagement yang tinggi. Dari data ini, Anda bisa menyimpulkan bahwa followers Anda menyukai konten resep dan foto makanan yang menarik.