Mari kita bahas lebih dalam tentang branding lokal untuk UMKM dan bagaimana cara mereka bisa “menaklukkan” pasar sekitar. Branding lokal adalah kunci bagi UMKM untuk menonjol di tengah persaingan yang semakin ketat.
Mengapa Branding Lokal Penting untuk UMKM?
Hubungan Lebih Dekat
Branding di area terdekat memungkinkan UMKM membangun hubungan yang lebih erat dengan konsumen di wilayahnya. Konsumen cenderung lebih loyal pada produk atau jasa yang memiliki nilai lokal dan mendukung komunitas. Jika Anda pernah mendengar istilah Local Pride, Bangga Buatan Lokal, dan semacamnya, jargon-jargon tersebut menggambarkan hubungan sebuah brand dengan asal daerahnya.
Membedakan Diri
Dalam pasar yang penuh dengan merek besar, branding lokal menjadi cara yang efektif untuk membedakan diri. Dengan menyoroti keunikan dan nilai-nilai lokal, UMKM dapat menciptakan identitas merek yang kuat dan berkesan.
Memanfaatkan Potensi Lokal
UMKM dapat memanfaatkan potensi sumber daya lokal seperti bahan baku, keterampilan, dan budaya untuk menciptakan produk atau jasa yang unik dan relevan dengan pasar lokal.
Meningkatkan Kredibilitas
Branding lokal yang kuat dapat meningkatkan kredibilitas UMKM di mata konsumen. Konsumen cenderung lebih percaya pada merek lokal yang gampang djjangkau dan telah terbukti kualitasnya dan memiliki reputasi yang baik.
Strategi Branding Lokal untuk UMKM
Bagaimana strategi UMKM lokal dalam berkompetisi ditengah gempuran brand nasional atau luar negeri? Berikut ini adalah tipsnya antara lain :
- Gunakan Nilai-Nilai Lokal:
- Warisan Budaya: Manfaatkan warisan budaya lokal sebagai inspirasi dalam desain logo, kemasan, dan pesan pemasaran.
- Bahan Baku Lokal: Gunakan bahan baku lokal berkualitas tinggi untuk menghasilkan produk yang unik dan berkelanjutan.
- Keterampilan Lokal: Kolaborasi dengan pengrajin lokal untuk menciptakan produk-produk handmade yang memiliki nilai seni tinggi.
- Ceritakan Cerita Brand:
- Asal-usul: Bagikan kisah di balik berdirinya UMKM, termasuk motivasi dan nilai-nilai yang dianut.
- Proses Produksi: Tunjukkan proses produksi yang transparan dan berkelanjutan untuk membangun kepercayaan konsumen.
- Keterlibatan Komunitas: Tunjukkan bagaimana UMKM terlibat dalam kegiatan sosial dan mendukung komunitas lokal.
- Media Sosial Untuk Promosi:
- Platform Lokal: Gunakan platform media sosial yang populer di wilayah Anda untuk menjangkau audiens lokal.
- Konten nuansa lokal: Buat konten visual yang menarik dan relevan dengan budaya lokal, seperti foto, video, dan infografis.
- Gunakan Jargon Lokal: Misal menggunakan beberapa istilah bahasa daerah untuk menyapa follower.
- Kolaborasi dengan Mitra Lokal:
- Toko Lokal: Jalin kerjasama dengan toko-toko lokal untuk menjual produk UMKM.
- Influencer Lokal: Kolaborasi dengan influencer lokal untuk meningkatkan visibilitas merek.
- Event Lokal: Ikuti event-event lokal yang diadakan pemerintah daerah, komunitas dan lainnya untuk memperkenalkan produk dan bertemu langsung dengan konsumen.
- Program Loyalitas:
- Diskon: Tawarkan diskon khusus untuk pelanggan setia.
- Program Referral: Berikan insentif kepada pelanggan yang mereferensikan produk atau jasa kepada teman dan keluarga.
- Event Eksklusif: Adakan event eksklusif untuk pelanggan setia.
Contoh Kasus Sukses Branding Lokal UMKM
Pia Legong menggunakan nama “Legong” yang merujuk pada tarian tradisional Bali untuk menciptakan kesan otentik dan khas Bali. Mereka juga menggunakan kemasan yang menarik dengan gambar penari Legong.
Hasilnya, Pia Legong menjadi salah satu oleh-oleh khas Bali yang paling populer. Mereka berhasil menjangkau pasar yang luas, baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Kesimpulan
Branding lokal adalah langkah awal untuk sebuah usaha sebelum dapat berkembang lebih besar ke skala nasional. Menjadi Local Champion dengan persaingan lebih ringan, jauh lebih baik daripada menyasar segmen yang terlalu luas, namun kalah dalam bersaing.