Kita Kita Advertising

Let's Talk :  +6281237541661

cara mengukur keberhasilan promosi cetak

Cara Mengukur Keberhasilan Promosi Cetak

Promosi media cetak adalah salah satu metode pemasaran yang efektif untuk menjangkau target audiens yang luas. Namun, untuk mengetahui apakah promosi tersebut berhasil, perlu dibuat sistem pengukuran sehingga dapat mengetahui efektifitas channel promosi mana yang berdampak dalam mencapai tujuan kampanye iklan. Sebelum masuk ke pembahasan cara mengukur keberhasilan promosi cetak, ada baiknya kami jelaskan dulu sekilas tentang media cetak.

Apa Itu Media Cetak?

Media cetak adalah media komunikasi yang menggunakan bahan cetak sebagai sarana untuk menyampaikan informasi. Media cetak dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan format, frekuensi terbit, dan target audiensnya.

Jenis-Jenis Media Cetak

Ada beberapa jenis media cetak yang dikenal di masyarakat dan sudah ada sejak lama antara lain :

  • Koran
  • Majalah
  • Tabloid
  • Buku
  • Brosur
  • Flyer
  • Kartu pos
  • Stiker

Mungkin dari Anda bertanya mengapa baliho dan banner tidak termasuk media cetak walaupun sama-sama media promosi offline. Jawabannya adalah karena keduanya memang sama-sama media offline namun baliho, banner, atau papan reklame termasuk kategori media promosi outdoor walaupun kontennya sama-sama diprint menggunakan kertas atau kain banner.

majalah

Kelebihan dan Kekurangan Promosi Melalui Media Cetak

Setiap metode promosi selalu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing, tak terkecuali media cetak. Namun ada beberapa karakteristik media cetak yang masih digunakan hingga kini untuk berpromosi karena hasilnya dianggap cukup baik. Berikut ini adalah beberapa kelebihannya dari segi jangkauan, hasil, biaya, dan tingkat relevansi.

JANGKAUAN LEBIH LUAS KE SEMUA KALANGAN

Media cetak memiliki jangkauan yang luas dan dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, termasuk yang gaptek atau tidak menggunakan teknologi digital. Hal ini dikarenakan media cetak memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Dapat diakses oleh siapa saja
  • Dapat dinikmati secara berulang-ulang
  • Dapat dibagikan secara fisik

Keunggulan-keunggulan tersebut menjadikan media cetak sebagai media yang efektif untuk menjangkau masyarakat yang gaptek. Masyarakat yang gaptek umumnya tidak memiliki akses ke internet atau tidak memiliki keterampilan untuk menggunakan teknologi digital.

Selain itu, media cetak juga dapat digunakan untuk menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil atau daerah yang tidak memiliki akses internet yang memadai. Media cetak dapat didistribusikan secara fisik ke daerah-daerah tersebut, sehingga masyarakat di daerah tersebut tetap dapat mendapatkan informasi.

Oleh karena itu, media cetak masih memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, termasuk masyarakat yang gaptek. Media cetak dapat menjadi sarana untuk mengedukasi, menginformasikan, dan menghibur masyarakat yang gaptek.

DAMPAK

Dampak promosi media cetak lebih cocok untuk meningkatkan reputasi dibanding media digital karena sifatnya yang lebih permanen dan dapat dinikmati secara berulang-ulang. Iklan cetak yang dimuat di media massa, seperti koran, majalah, atau tabloid, dapat dibaca oleh siapa saja yang membeli atau berlangganan media tersebut. Iklan cetak juga dapat disimpan dan dibaca kembali oleh audiens, sehingga pesan iklan dapat lebih lama tertanam di benak mereka.

BIAYA

Biasanya di media cetak seperti koran, ada beberapa jenis iklan antara lain iklan baris, iklan advertorial, dan iklan kolom, dan display. Dari segi biaya bisa bervariatif, namun dari sisi branding, sebuah perusahaan yang beriklan di media cetak lebih mendapatkan tingkat kepercayaan yang lebih dibanding iklan online dimana jumlah media cetak sangat sedikit dibanding banyaknya media online.

Namun sekali lagi, biaya bisa jadi murah atau mahal itu tergantung dari tujuan promosi itu sendiri. Biaya bisa jadi murah apabila tujuan promosi yang dihrapkan bisa tercapai. Misalnya Anda menjual rumah dan mengiklankan di media cetak, jika akhirnya ada beberapa orang yang menghubungi dan akhirnya terjadi transaksi maka biaya promosi bisa sangat murah.

Contoh lain adalah jika Anda mengiklankan sebuah event seminar di koran selama seminggu, kemudian banyak peserta yang mendaftar karena mengetahui iklan tersebut, maka iklan tersebut efektif dan jadi murah untuk Anda.

RELEVANSI

Media cetak cocok untuk produk atau layanan yang membutuhkan penjelasan yang detail. Misalnya, produk atau layanan yang memiliki fitur atau manfaat yang kompleks. Media cetak tidak cocok untuk produk atau layanan yang membutuhkan respon yang cepat. Misalnya, produk atau layanan yang bersifat musiman atau promosi.

mengukur efektifitas promosi media cetak

Tips Cara Mengukur Keberhasilan Promosi Cetak

Tentukan Tujuan Promosi

Langkah pertama untuk mengukur keberhasilan promosi adalah dengan menentukan tujuan promosi. Tujuan promosi dapat berupa peningkatan kesadaran merek, peningkatan penjualan, atau peningkatan tingkat kepuasan pelanggan.

Memilih Metrik/Indikator Yang Tepat

Ada beberapa metrik atau indikator keberhasilan promosi cetak yang bisa digunakan tergantung dari tujuan/goal promosi Anda.

INDIKATORDEFINISIMETODETUJUAN
Tingkat kesadaran merek (brand awareness)Mengukur seberapa banyak orang yang mengetahui tentang merek atau produk yang diiklankan.Survei, wawancara, atau analisis media sosialMeningkatkan jumlah orang yang mengetahui tentang brand/produk
Tingkat penjualan (revenue)Mengukur seberapa besar pengaruh promosi terhadap penjualanMembandingkan omset sebelum dan sesudah kampanye promosi. Anda bisa menggunakan kode promo/voucher yang hanya disebarkan di media cetak sajaMeningkatkan omset
Interaksi (Engagement)Mengukur seberapa banyak orang yang menanggapi iklan cetak, misalnya dengan menghubungi perusahaan atau mengunjungi situs web.Menghitung keseluruhan interaksi di semua channel yang dihasilkan oleh iklan.Meningkatkan interaksi
Tingkat pemahamanMengukur seberapa baik orang memahami pesan yang disampaikan dalam iklan cetakSurvey dan wawancaraMeningkatkan pemahaman pesan
Tingkat preferensiMengukur seberapa banyak orang yang menyukai atau lebih memilih merek atau produk yang diiklankanSurvey dan wawancara untuk mengetahui Top of Mind dari peserta wawancaraMeningkatkan preferensi merek
Tingkat kepercayaan (trust)Mengukur seberapa besar orang percaya pada merek atau produk yang diiklankanMelakukan survei atau wawancara untuk menanyakan kepada orang-orang seberapa besar mereka percaya pada merek atau produk tersebutMeningkatkan kepercayaan merek
Tingkat citra merek (brand image)Mengukur bagaimana orang memandang merek atau produk yang diiklankan.Melakukan survei atau wawancara untuk menanyakan kepada orang-orang bagaimana mereka menggambarkan merek atau produk tersebutMeningkatkan citra merek
Tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction)Mengukur seberapa puas orang dengan merek atau produk yang diiklankanMelakukan survei atau wawancara untuk menanyakan kepada orang-orang seberapa puas mereka dengan merek atau produk tersebutMeningkatkan kepuasan pelanggan

Mengumpulkan Data

Mengumpulkan data untuk mengukur hasil promosi adalah langkah penting untuk mengetahui apakah promosi tersebut telah mencapai tujuannya. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif atau data kualitatif.

Data kuantitatif adalah data yang dapat diukur secara numerik, seperti jumlah orang yang mengetahui merek, jumlah penjualan, atau jumlah respon yang diterima. Data kuantitatif dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, seperti survei, wawancara, atau analisis data.

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur secara numerik, seperti persepsi orang terhadap merek, pemahaman orang terhadap pesan iklan, atau kepuasan orang terhadap produk atau layanan. Data kualitatif dapat dikumpulkan dengan berbagai cara, seperti wawancara mendalam, focus group discussion, atau analisis media sosial.

Berikut adalah beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data untuk mengukur hasil promosi:

  • Survei

Survei adalah metode yang umum digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif. Survei dapat dilakukan secara online, tatap muka, atau melalui telepon.

  • Wawancara

Wawancara adalah metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Wawancara dapat dilakukan secara mendalam, semiterstruktur, atau terstruktur. Wawancara adalah metode yang efektif untuk mengetahui keberhasilan promosi offline. Dengan menggali secara lebih dalam responden, perusahaan atau organisasi dapat memperoleh informasi tentang tingkat kesadaran merek, kompetitor, tingkat ketertarikan, dan tingkat efektivitas promosi.

Beberapa contoh pertanyaannya bisa seperti dibawah ini

  • Apakah Anda pernah melihat atau mendengar promosi merk A?
  • Jika ya, apa yang Anda ingat dari promosi tersebut?
  • Apakah promosi tersebut menarik perhatian Anda?
  • Apakah promosi tersebut membuat Anda tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk atau perusahaannya?
  • Apakah Anda akhirnya membeli produk atau layanan yang ditawarkan iklan tersebut?
  • Analisis data

Analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan. Analisis data dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti statistik, analisis kualitatif, atau analisis media sosial.

Metode yang dipilih untuk mengumpulkan data harus disesuaikan dengan tujuan promosi dan indikator yang ingin diukur. Misalnya, jika tujuan promosi adalah untuk meningkatkan kesadaran merek, maka data yang dikumpulkan dapat berupa data tentang jumlah orang yang mengetahui merek, persepsi orang terhadap merek, atau pemahaman orang terhadap pesan iklan.

Pro Tips

  • Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan dapat diandalkan.
  • Kumpulkan data dari jumlah responden yang cukup untuk mendapatkan hasil yang akurat.
  • Gunakan metode pengumpulan data yang tepat untuk tujuan promosi dan indikator yang ingin diukur.

Melakukan Evaluasi

Ya, evaluasi hasil promosi di media cetak dapat digunakan untuk memperbaiki strategi promosi di masa mendatang. Evaluasi hasil promosi dapat memberikan informasi tentang efektivitas promosi yang telah dilakukan. Informasi tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan promosi berhasil atau tidak berhasil.

Dengan mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, perusahaan atau organisasi dapat memperbaiki strategi promosi di masa mendatang. Misalnya, jika promosi tidak berhasil mencapai tujuannya, maka perusahaan atau organisasi dapat mengubah beberapa hal antara lain:

  1. Mengubah pesan iklan
  2. Mengubah media yang digunakan
  3. Mengubah target audiens

Selain itu, evaluasi hasil promosi juga dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas promosi yang akan datang. Dengan mengetahui apa yang berhasil dan apa yang tidak berhasil, perusahaan atau organisasi dapat membuat promosi yang lebih efektif di masa mendatang.