Dalam dunia bisnis, branding merupakan salah satu elemen penting yang tidak boleh diabaikan, baik oleh UMKM maupun perusahaan besar. Branding adalah proses menciptakan identitas dan citra yang unik untuk suatu produk atau layanan. Tujuannya adalah agar produk atau layanan tersebut mudah dikenali dan diingat oleh konsumen, serta memiliki nilai lebih dibandingkan pesaing.
Manfaat Branding Bagi UMKM
Bagi UMKM, branding memiliki peran yang sangat penting dalam membantu bisnis naik ke level yang lebih tinggi dalam jangka panjang. Hal ini karena branding dapat memberikan berbagai manfaat, di antaranya:
Meningkatkan Daya Saing
Branding yang kuat dapat membantu UMKM untuk bersaing dengan perusahaan besar. Dengan memiliki brand yang kuat, UMKM dapat lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen, serta memiliki nilai lebih dibandingkan pesaing.
Membangun Loyalitas Konsumen
Branding yang kuat dapat membantu UMKM untuk membangun loyalitas konsumen. Konsumen akan lebih cenderung untuk membeli produk atau layanan dari UMKM yang memiliki brand yang kuat, karena mereka merasa yakin akan kualitas dan nilai yang ditawarkan oleh brand tersebut.
Meningkatkan Omset
Branding yang kuat dapat membantu UMKM untuk meningkatkan penjualan. Konsumen akan lebih cenderung untuk membeli produk atau layanan dari UMKM yang memiliki brand yang kuat, karena mereka merasa yakin akan kualitas dan nilai yang ditawarkan oleh brand tersebut.
Oleh karena itu, branding merupakan salah satu strategi penting yang harus dilakukan oleh UMKM untuk mencapai kesuksesan dalam jangka panjang. UMKM perlu memahami pentingnya branding dan menerapkannya secara tepat agar dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi bisnis.
Mempunyai Keunikan Dibandingkan Merk Yang Sudah Terkenal
Bisnis besar pasti memperhatikan betul branding sebagai sebuah kewajiban. Hal ini karena branding merupakan salah satu kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis. Bisnis besar yang memiliki brand yang kuat akan lebih mudah dikenali dan diingat oleh konsumen, serta memiliki nilai lebih dibandingkan pesaing.
Bagaimana Langkah-Langkah UMKM Memulai Branding
Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, branding menjadi semakin penting bagi semua bisnis, termasuk UMKM. UMKM yang ingin bersaing dengan bisnis besar harus memiliki brand yang unik. Dengan demikian, UMKM tidak dibandingkan secara langsung dengan market leader.
Menentukan Identitas Brand
Identitas brand adalah pondasi dari branding. Identitas brand meliputi nama brand, logo, tagline, warna, font, dan elemen visual lainnya. Identitas brand haruslah unik, konsisten, dan mudah diingat.
Contoh:
Nama brand: “Dapur Bunda”
Logo: Sebuah logo sederhana dengan gambar ibu dan anak sedang memasak.
Tagline: “Masakan rumahan yang lezat dan sehat.”
Warna: Hijau dan kuning, yang melambangkan kesegaran dan keceriaan.
Font: Font serif, yang memberikan kesan klasik dan elegan.
Menentukan Target Pasar
Target pasar adalah kelompok orang yang akan menjadi pelanggan Anda. Memahami target pasar Anda akan membantu Anda untuk menentukan pesan dan citra brand yang tepat.
Contoh:
Usia: 25-45 tahun
Jenis kelamin: Wanita
Lokasi: Surabaya dan sekitarnya
Pendapatan: Rp 5 juta – Rp 10 juta per bulan
Hobi: Masak
Membentuk Persona Brand
Persona brand adalah representasi pelanggan ideal Anda. Membentuk persona brand akan membantu Anda untuk memahami kebutuhan dan keinginan mereka.
Contoh:
Nama: Ayu
Usia: 30 tahun
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Hobi: Masak dan memasak bersama keluarga
Nilai-nilai: Hemat, sehat, dan praktis
Membangun Citra Brand
Citra brand adalah persepsi yang dimiliki pelanggan tentang brand Anda. Citra brand dapat dibangun melalui berbagai cara, seperti:
Penampilan visual: Logo, warna, font, dan elemen visual lainnya.
Pesan komunikasi: Pesan yang Anda sampaikan kepada pelanggan melalui berbagai saluran komunikasi.
Pengalaman pelanggan: Pengalaman yang didapatkan pelanggan saat berinteraksi dengan brand Anda.
Contoh:
Penampilan visual: Logo dan warna yang ramah dan menarik.
Pesan komunikasi: Pesan yang menekankan pada kualitas makanan yang lezat, sehat, dan praktis.
Pengalaman pelanggan: Pelayanan yang ramah dan cepat.
Mengembangkan Strategi Komunikasi
Strategi komunikasi adalah rencana untuk menyampaikan pesan brand kepada target pasar. Strategi komunikasi haruslah efektif dan efisien dalam menjangkau target pasar.
Contoh:
Saluran komunikasi: Media sosial, iklan online, dan promosi offline.
Isi komunikasi: Informasi tentang produk, layanan, dan nilai-nilai brand.
Gaya bicara: Tonality yang ramah dan informatif.
Evaluasi dan Perbaikan
Branding adalah proses yang berkelanjutan. Anda perlu melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala untuk memastikan bahwa branding Anda tetap efektif.
Contoh:
Evaluasi: Survei pelanggan, analisis data penjualan, dan monitoring media sosial.
Perbaikan: Perubahan pada identitas brand, target pasar, persona brand, citra brand, atau strategi komunikasi.
Beberapa Tips Tambahan
- Mulailah dari yang Sederhana: Jangan terlalu memaksakan diri untuk membuat branding yang kompleks.
- Fokus ke Yang Paling Penting dan Mudah Dilakukan
- Lebih Personal : Branding yang personal akan lebih mudah diingat dan dicintai oleh pelanggan.
- Konsisten: Konsistenlah dalam menyampaikan pesan dan citra brand di semua saluran komunikasi.
- Jangan takut untuk berinovasi: Inovasi akan membantu Anda untuk tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Daftar Branding Offline Wajib Untuk UMKM
Jika Anda UMKM, contoh berikut akan memberi Anda gambaran untuk menyiapkan apa saja yang harus dibuat ketika konsep brand Anda selesai.
- Sticker Label Kemasan
- Kemasan makanan custom print
- Tas kresek sablon logo
- Banner/x-Banner
- Daftar menu (untuk kuliner)
- Neon Box (Jika dana mencukupi)
- Seragam sablon logo (Kaos atau Apron)
- dll
Demikian adalah contoh beberapa branding offline yang dapat Anda pertimbangkan sebagai UMKM dimana biasanya dana masih menjadi kendala utama, oleh sebab itu daftar branding ini dapat disesuaikan dengan kondisi masing=masing UMKM.